Seekor keledai muda bertanya kepada kakeknya, " Bagaimana saya
bisa tumbuh dan berkembang menjadi dewasa seperti kakek? "
"Oh, gampang, " jawab si Kakek, " Jangan lupa, yang harus
kamu lakukan adalah mengibas-ngibas dan meloncat. "
"Apa artinya itu?" tanya di keledai muda penasaran. Sang
Kakek menjawab, "Sekarang dengarkan kakek akan bercerita.....Pada suatu
hari ketika masih seusiamu, Kakek berjalan-jalan. Namun karena tidak
hati-hati melihat ke depan, Kakek tercebur ke sebuah sumur tua. Kakek lalu
meringkik dalam upaya berteriak minta tolong. Akhirnya ada seorang petani lewat
dan melongok kedalam sumur. Saat itu rasanya aku sudah mau mati. Tapi
eh... si petani malah pergi. Terpaksa Kakek meringkuk dalam sumur semalaman.
"Esok harinya si petani datang lagi. Kali ini membawa
serombongan orang. Mereka bergantian melongokkan kepalanya ke dalam sumur.
Beberapa diantaranya malah tertawa. Lalu petani yang paling tua berkata, " sumur
ini kan sudah tak terpakai, lagipula keledai kecil itu tidak berguna. Mari
kita timbun saja.
"Seperti dikomando, mereka mulai menimbuni sumur dengan
sampah, tanah, dan kotoran-kotoran lain. Kakek sangat panik. Bayangkan aku
mau dikubur hidup-hidup ! Aku harus berbuat sesuatu ! Saat itu seonggok
demi seonggok sampah menerpa punggung kakek. Setiap kali Kakek
mengibaskan sampah, tanah, dan kotoran itu, kemudian meloncat untuk
menginjaknya. Begitu seterusnya, mengibas, dan meloncat. Mengibas, dan meloncat !
"Kakek memerangi rasa takut dengan terus mengibaskan sampah
dan menginjaknya, sehingga lama kelamaan tubuh Kakek terangkat naik.
Setelah hampir mencapai permukaan tanah, Kakek meloncat dan lari. Selamat !
"Maka dari itu, bagaimanapun sulitnya kehidupan yang kamu
hadapi, sebanyak apapun masalah yang ada di pundakmu, ingat! Singkirkan semua
itu dan locatlah ke depan. "
( Lentera, Intisari edisi Juni 2002 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar